Sabtu, 20 Maret 2010

Agama Allah Hanya Satu

Pada prinsipnya semua agama yang ada di dunia ini mengajarkan dan menganjurkan umatnya untuk berbuat kebajikan, beramal soleh serta menjauhi kemunkaran. Semua agama juga mempunyai tujuan yang sama, yaitu membawa umatnya menuju ke arah kesucian, keselamatan dan kedamaian dunia akhirat.

INILAH JALAN YANG LURUS MENUJU KEPADA KU ( AL HIJR 15 : 41 )

SESUNGGUHNYA AGAMA KAMU INI SATU AGAMA SAJA, DAN AKU ADALAH TUHAN MU, KARENA ITU SEMBAHLAH AKU ( AL ANBIYA 21 : 92 )

Mari kita perhatikan kedua ayat di bawah ini :

AGAMA DISISI ALLAH ADALAH ISLAM-FITRAH ( ALI IMRAN 3 : 19 ). BARANG SIAPA MENCARI SELAIN ISLAM-FITRAH SEBAGAI AGAMA DST …

( ALI IMRON 3 : 85 )

AKU RIDHOI ISLAM-FITRAH JADI AGAMA BAGIMU ( AL MAIDAH 5 : 3 ).

Yang dimaksud Islam dalam ketiga ayat tersebut, adalah ISLAM-FITRAH yang dijadikan landasan oleh Allah, apapun nama agamanya. Berarti sejak zaman Nabi Adam, Nabi Ibrahim sampai kepada Nabi terakhir Muhammad SAW bahkan semua agama di dunia essensi dan substansinya sama. Semuanya mengajarkan tentang FITRAH, tentang kedamaian dalam kasih sayang, kesabaran dan keikhlasan, serta berserah diri kepada Tuhan. Adapun metodenya juga sama, yaitu dimulai dengan pelajaran ke-TAUHID-an meng-ESA-kan Allah, kemudian pelajaran berikutnya adalah mengenai tata cara penyembahan, penghambaan dan ketaatan kepada DZATNYA yang disebut UBUDIYAH.

ALLAH berasal dari kata AL ILAH, artinya yang dirindui, YANG DISEMBAH. Sesungguhnya pernyataan TIADA TUHAN SELAIN ALLAH akan membawa seluruh umat manusia di dunia kepada satu tujuan pemujaan dan pengabdian saja, yaitu Allah semata sebagai Tuhan Yang Maha Esa … Berarti sesungguhnya memang benar bahwa di dunia ini hanya ada satu agama saja yaitu : Agama yang mengajarkan kesucian, keselamatan dan kedamaian melalui kasih sayang, kesabaran dan keikhlasan serta berserah diri kepada Allah … Tiada lain yang dimaksud adalah Islam sebagai fitrah manusia… yang sudah terprogram di dalam hati nurani kita, kemudian tertutup oleh nafsu duniawi … Seperti komputer yang kena virus sehingga harus di instal ulang melalui wahyu yang diturunkan kepada para rosul.

Malalui tata cara ( syariat ) Ubudiyah ini Nabi Muhammad SAW mulai mengalihkan objek pemujaan mereka dari penyembahan berhala, dialihkan kepada tata cara dzikrullah, yaitu tata cara mengingat Allah YME dalam arti kata yang luas.

Dalam hal ini pelajaran ke-ISLAM-an yang diberikan oleh Muhammad SAW adalah yang paling sempurna karena memang Allah telah menyempurnakannya serta telah tersusun di dalam Al Qur’an secara sistematis, jelas dan gamblang.

INILAH SUATU KITAB YANG AYAT-AYATNYA TERSUSUN RAPIH, KEMUDIAN DIJELASKAN, DARI (TUHAN) YANG MAHA BIJAKSANA DAN MAHA MENGETAHUI. ( HUD 11 : 1 ).

Dengan demikian Al Qur’an merupakan himpunan pelajaran ke-ISLAM-an, himpunan pelajaran Ke-Damai-an sejak dari zaman Nabi Adam sampai kepada nabi terakhir Muhammad SAW yang diturunkan secara bertahap ayat demi ayat sesuai dengan permasalahan yang terjadi saat itu, sesuai dengan kebutuhan zaman bahkan masih relevan baik untuk masa kini maupun untuk masa-masa yang akan datang, bagi mereka yang mau berpikir, memakai nalar, tidak dogmatis dan tidak kaku.

DAN BERKATALAH ORANG-ORANG KAFIR MENGAPA AL QUR’AN TIADA DITURUNKAN KEPADANYA SEBAGAI KESELURUHAN YANG LENGKAP DAN SEMPURNA? DEMIKIANLAH KAMI LAKUKAN UNTUK MENGUATKAN HATIMU DENGANNYA DAN KAMI MEMBACANYA DENGAN TERANG, PERLAHAN, BERULANG-ULANG, SEBAGIAN DEMI SEBAGIAN

DAN SETIAP MEREKA DATANG KEPADAMU MEMBAWA SUATU PERMASALAHAN TENTULAH KAMI DATANGKAN KEPADAMU KEBENARAN DAN SEBAIK-BAIKNYA TAFSIRAN (AL FURQON 25 : 32-33).

KAMI TURUNKAN AL QUR’AN KEPADAMU UNTUK MENJELASKAN SEGALA SESUATU (AN NAHL 16 : 89)

KAMI TURUNKAN AL QUR’AN KEPADAMU DENGAN MEMBAWA KEBENARAN, UNTUK MENGOREKSI KITAB-KITAB SEBELUMNYA.

(AL MAIDAH 5 : 48)

Dengan demikian isi Al Qur’an tidak hanya sekedar mengenai tata cara Ubudiyah saja, akan tetapi mencakup juga semua aspek dan semua norma-norma kehidupan umat manusia, antara lain tentang alam semesta, hewan ternak, pertanian, kelautan, pembagian harta warisan, pernikahan, perniagaan, etika pergaulan, pengobatan dsb. Menurut Bung Karno : Islam bukan hanya sekedar agama, namun juga sebagai jalan kehidupan. Islam is not merely a religion, but Islam is a way of life.

Al Qur’an telah melakukan koreksi atau penyempurnaan terhadap peraturan-peraturan lama yang dirasakan sudah tidak cocok lagi dengan perkembangan zaman. Tuhan telah menggantinya dengan yang sepadan bahkan yang lebih baik.

TIDAK KAMI RUBAH JIWA HUKUM DARI SUATU AYAT ATAU KAMI LENYAPKAN DARI INGATAN RASUL, MELAINKAN KAMI GANTI DENGAN YANG LEBIH BAIK DARI ITU, ATAU YANG SEPADAN DENGAN ITU.

(AL BAQARAH 2 : 106)

Oleh karena itu wahyu pertama yang disampaikan Allah kepada Nabi Muhammad adalah perintah membaca, setelah membaca kemudian kita renungkan, kita buktikan atau kita uji kebenarannya melalui pengamalan atau kerja nyata.

BACALAH ATAS NAMA TUHANMU YANG MENCIPTAKAN KAMU DARI SEGUMPAL DARAH (AL ‘ALAQ 96 : 1-2).

Membaca bukan hanya sekedar membaca, akan tetapi mempelajari dan menggali makna yang hakiki dan tersembunyi, menggali makna yang tersurat dan makna yang tersirat dalam setiap ayat Al Qur’an yang mengandung kiasa-kiasan ( metafora, perumpamaan ), mengandung makna bathiniah. Dalam hal ini RUMI mengatakan : Karena terpaku pada bentuk, engkau tidak menyadari makna. Bila kau bijak, ambilah mutiara dari cangkangnya.

Ayat Al ALAQ 96 : 1-2 mengajak manusia untuk berfikir dan berfikir agar mengerti asal-usulnya secara embriologi kedokteran dan juga agar manusia mengerti siapa Penciptanya. Secara tidak langsung, sejak wahyu pertama, Allah telah memerintahkan kita untuk berfikir, berijtihad melalui proses belajar, mempelajari tanda-tanda Allah baik yang ada di dalam Al Qur’an maupun yang ada di alam semesta. Rosulullah pun akhirnya membuka “selimutnya” , tidak menutup diri. Beliau membuka kerudung akalnya untuk menerima tata nilai baru.

DEMIKIANLAH ALLAH TELAH MEMBUAT PERUMPAMAAN- PERUMPAMAAN (AR RA’AD 13 : 17).

SESUNGGUHNYA KAMI TELAH MENGULANG-NGULANG KEPADA MANUSIA DALAM AL QUR’AN INI SEGALA MACAM PERUMPAMAAN, TETAPI KABANYAKAN MANUSIA MENGINGKARINYA (AL ISRA 17 : 89).

DEMIKIANLAH PERUMPAMAAN-PERUMPAMAAN YANG KAMI BUAT BAGI MANUSIA, AKAN TETAPI YANG MEMAHAMINYA HANYA ORANG-ORANG YANG BERPENGETAHUAN ( AL ANKABUT 29 : 43 ).

Rosullullah SAW mengatakan bahwa : Pada setiap ayat Al Qur’an mengandung makna lahiriyah dan makna bathiniah.

Menurut Al Ghazali di dalam ayat ( kalimat ) THA MIM SIN di baliknya ada kandungan rumus dan isyarat rahasia.

Menurut penulis, dalam hal ini tidak hanya sekedar huruf Tha Mim Sin saja, tapi juga Alif Lam Mim, Kaf Ha Ya Ain Shod, Ha Mim Ain Sin Qof dan seterusnya, yang hanya bisa tersingkap oleh orang-orang tertentu saja, yaitu mereka yang mempelajari ilmu hikmah ( karomah ).

Pada saat kita mempelajari dan menggali makna yang hakiki dari ayat-ayat Al Qur’an, tidak hanya sekedar masalah-masalah kehidupan duniawi saja, akan tetapi pelajari juga masalah-masalah ukhrowi, masalah-masalah kehidupan di akhirat agar kehidupan kita menjadi seimbang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar